RSS

Underpass & Tol


Beberapa tahun belakangan, kemacetan di Bali kian meningkat. Terutama di sekitar Simpang Dewa Ruci hingga Kedonganan. Kondisi ini tentu sangat mengganggu pengguna jalan. Kemacetan tersebut tidak hanya terjadi ketika jam berngkat / pulang kerja. Melainkan terjadi sepanjang hari, dari pagi hingga petang.

Mengingat Bali merupakan daerah tujuan pariwisata dunia, kemacetan tersebut sangatlah mengganggu kegiatan wisata terutama yang menuju / dari Nusa Dua. Hal ini bisa memperburuk citra Bali tidak hanya dari sisi wisatawan, melainkan juga delegasi dari negara – negara lain yang menghadiri konferensi di Nusa Dua.

Tahun 2013 mendatang, Bali kembali dipercaya sebagai tuan rumah salah satu perhelatan akbar yaitu KTT APEC 2013, dan akan dilanjutkan dengan AFTA 2015. Di mana tahun lalu Bali juga menjadi tuan rumah KTT ASEAN 2011. Dengan kondisi kemacetan seperti itu, tentu akan menggangu jalannya APEC dan menambah pekerjaan Polantas untuk mengatur jalur. Nah, kalau sudah begitu masyarakat pasti juga kena imbasnya karena harus berhenti dan menunggu hingga delegasi - delegasi negara tersebut lewat. Alhasil, kemacetanpun semakin panjang.

Untuk menghindari hal tersebut, pemerintahpun menata kembali pusat kemacetan yaitu Simpang Dewa Ruci dengan membangun Underpass. Underpass dibangun tepat di sebelah barat patung Dewa Ruci yang menghubungkan jalan I Gusti Ngurah Rai di sebelah selatan dan jalan Sunset Road di sebelah utara. Underpass tersebut direncanakan dapat mengakomodir 4 lajur 2 arah dengan panjang 435 m dengan daerah tertutup sepanjang 40 m dan daerah terbuka 395 m.

Sebelum dibangun, Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) VIII telah menggelar studi kelayakan "underpass" pada tahun 2007. Kemudian dilanjutkan dengan perencanaan Detail Engineering Design (DED) yang telah beberapa kali mengalami perubahan, yaitu tahun 2008 dan 2010. Underpass dibangun PT Adhi Karya Tbk dengan nilai kontrak sebesar Rp 136,19 miliar. Lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan underpass adalah seluas 0,744 hektar. Underpass direncakan dapat rampung pada bulan Mei 2013.

Tak hanya itu, Bali kini juga membangun jalan tol pertamanya. Dan tidak tanggung-tanggung, jalan tol tersebut dibangun di atas laut. Tol tersebut dibangun untuk menghubungkan Bandara Ngurah Rai, Nusa Dua dan Benoa dengan panjang 8,12 Km dan akses tol sepanjang 1,597 Km yang direncanakan selesai pada bulan April 2013. Total investasi dari tol ini sebesar 2.49 triliun rupiah yang dikelola oleh PT Jasamarga Bali Tol, yaitu  perusahaan konsorsium BUMN yang terdiri dari PT  Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Pelindo III (Persero), PT Angkasa Pura I (Persero), PT Pengembangan Pariwisata Bali (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, serta PT Hutama Karya (Persero).

Diharapkan dengan adanya Underpass dan jalan tol, lalu lintas di Denpasar dan Simpang Dewa Ruci khususnya bisa berjalan lancar tanpa kemacetan.

Sukariyanto

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS