Kintamani
= Penelokan
Bila berbicara
Kintamani yang terbesit di benak sebagian besar orang pastilah daerah
Penelokan. Daerah Penelokan sendiri meruapan sebuah tempat untuk melihat
pemandangan Danau dan Gunung Batur yang berada dalam wilayah Desa Batur. Daerah
ini serig dijadikan tempat persinggahan baik untuk makan siang maupun menikmati
santap siang.
Namun sejatinya
Kintamani bukan hanya Penelokan. Kintamani menyimpan segudang pesona yang
menarik untuk diexplore. Pesona Kintamani tersebut antara lain :
Kuburan
Trunyan
Trunyan merupakan nama
sebuah desa di Kintamani. Desa ini tergolong desa Bali Aga yang memiliki
keunikan tersendiri disbanding desa – desa lainnya di Bali. Saah satu keunikan
yang dimiliki oleh Desa Trunyan yakni upcara pemakamannya.
Bila pada umumnya di
Bali mayat di kubur atau di bakar (Ngaben), maka berbeda halnya dengan Trunyan.
Mayat di kuburan desa ini hanya diletakkan begitu saja di atas tanah dan hanya
diberikan “Ancak Saji” (pelindung yang terbuat dari bambu). Kendati demikian, di
areal kuburan tersebut tidak tercium bau basuk sama sekali. Konon bau mayat
terebut dikalahkan oleh Pohon Taru Menyan yang berbau wangi. Uniknya lagi, kuburan
Trunyan tidak terletak di areal desa tempat warganya bermukim, melainkan
terpisah dari pemukiman dan hanya dapat dicapai dengan perahu.
Geosite
19 / 20 di Desa Batur
Geosite 19 / 20 ini
terletak di Desa Batur. Tempat ini dapat dicapai dengan melintasi Desa Songan.
Di areal ini terdapat peninggalan letusan dari Gunung Batur. Pada geosite ini
terdapat sisa lava dari beberapa letusan dimana salah satu tinggalannya adalah
letusan tahun 1974. Pihak Geoprak telah melengkapi geosite tersebut dengan
papan informasi yang akan menjelaskan tinggalan erupsi Gunung Batur di daerah
tersebut.
Dari geosite 19 / 20 pengunjung
dapat menyaksikan hamparan lava yang mongering sehingga berbentuk seperti batu.
Dari dareah ini juga pengunjung dapat melihat Gunung Batur dari sisi utara yang
tentunya akan berbeda dari sisi selatan atau barat (Penelokan).
Tumbuhan khas pegunungan
yang mungil nan cantik juga dapat dengan mudah dijumpai di geosite ini. Yupz,
Edelweiss! Bunga yang melambangkan keabadian, bunga kecil yang tak akan pernah
layu.
Desa
Blandingan
Blandingan merupakan
sebuah desa yang terletak di lereng Gunung Abang. Desa ini memang cukup susah
diakses dibandingkan desa – desa lainnya di Kintamani. Jalan yang menanjak dan
berliku tak jarang membuat pengguna motor bebek ataupun matic agak sulit untuk
mencapainya. Sebaliknya akses menuju desa ini sangat cocok untuk pengguna motor
trail (off road).
Keramah-tamahan
penduduk akan menyambut setiap orang yang berkunjung ke desa ini. Desa
Blandingan juga tergolong Desa Bali Aga. Desa ini memiliki arsitektur rumah
yang khas serta berbagai tradisi kebudayaan yang unik.
Selain itu, Desa
Blandingan juga memiliki panorama alam yang memukau. Di bagian uatara (atas)
desa ini terdapat sebuah bukit yang cukup tinggi yang bernama Bubung Temu. Dari
puncak bukit tersebut, pengunjung dapat
menyaksikan panorama alam nan indah. Bagai mana tidak, dari satu lokasi
pengunjung dapat menyaksikan Danau Batur serta Laut Bali. Bila cuaca sedang
berkabut, pengunjung juga dapat merasakan sensasi negeri di atas awan.
Puncak
Gunung Batur
Mendaki Gunung Batur
merupakan salah satu aktivitas wisata yang wajib dicoba. Gunung Batur sendiri
memiliki ketinggian 1717m di atas permukaan laut. Medan yang ditempuh untuk
mendaki gunung ini tidak lah terlalu berat.
Pendaki akan melewati
hamparan pasir, rumput dan bebatuan dalam perjalanan meuju puncak gunung ini.
Wisatawan biasanya berkumpul di pos Perhimpunan Pramuwisata Pendakian Gunung
Batur (P3GB) sekitar jam 3.30 wita dini hari untuk memulai perjalanan menuju
puncak.
Dari puncak Gunung
Batur, pendaki dapat menikmati gemerlap lampu kota Denpasar dengan hamparan
bintang yang berkelap – kelip di langit. Ketika sang fajar menyingsing dari
balik bukit Gunung Abang, dan dunia mulai terang, Gunung Agung (gunung terbesar
di Bali) yang ditutupi oleh Gunung Abang akan menjadi suguhan panorama alam nan
indah. Tak jarang, Gunung Rinjani di Lombok, NTB, juga terlihat dari Puncak
Gunung Batur.
Alengkong
Sebuah dusun yang
terletak di balik bukit yang masuk dalam wilayah Desa Songan B. Yupz
Alengkong!! Sebuah tempat yang menawarkan keindahan panorama alam dengan
keramahan penduduknya. Tempat ini sebenarnya memiliki daya tarik yang hampir
sama dengan Bukit Bubung Temu di Desa Blandingan. Dimana pada salah satu sudut
di Alengkong akan terlihat Laut Bali dan Danau Batur di sisi kanan dan kirinya.
Namun sayangnya, akses
menuju tempat ini lebih extreme dibandingakan dengan akses ke Bubung Temu Desa
Blandingan. Meski demikian, sensasi yang akan tentu juga akan sangat berbeda
dengan Desa Blandingan.
Hot
Spring
Setelah menikmati
berbagai aktivitas wisata di Kintamani, tentu badan akan tersara lelah atau pun
pegal – pegal. Nah, untuk menyegarkan badan kembali tak ada salahnya untuk
mandi di salah satu pemandian air panas yang banyak terdapat di daerah Toya
Bungkah.
Air panas yang
digunakan pada pemandian tersebut meruakan air apanas alami yang bersumber dari
Gunung Batur. Cukup merogoh kocek 20.000 rupiah saja, pengunjung sudah dapat
menikmati hangatnya air dari perut Gunung Batur yang menyegarkan.