RSS

Earth's Pain


Earth’s Pain
Mari Sayangi Bumi Kita

Kita sering kali mendengar istilah “Climate Changes” dan juga “Global Warming” sebagai beberapa permasalahan yang dihadapi duia saat ini. Penyebabnya sudah dapat dipastikan adalah hasil dari berbagai akivitas yang dilakukan oleh manusia yang notabene tidak ramah lingkungan. Ironisnya, yang merasakan dampak dari ulah manusia tersebut tidak hanya manusia itu sendiri, melainkan semua makhluk hidup di bumi baik itu di daratan maupun di lautan.

Selain meningkatnya permukaan air laut karena es di kutu mencair dan meningkatnya suhu rata – rata air laut yang kemudian disebut global warming, ternyata tingkat keasaman air laut juga telah mengalami peningkatan yang berpengaruh besar terhadap ekosistem laut. Terutama organisme yang memproduksi oksigen untuk kehidupan di bumi ini. Penyebab dari meningkatnya keasaaman air laut ini terjadi akibat banyaknya emisi karbon yang terserap ke dalam air laut.

Selain di lautan, ternyata di daratpun tanah telah mengalami perubahan, hingga muncul istilah “Desertification” dimana tanah mengerig hingga berubah menjadi gurun. Hal ini telah terjadi di China dan Afrika. Desertification ini terjadi juga akibat dari ulah manusia yang tidak ramah terhadap lingkungan utamanya dari aktivitas illegal logging. Dimana tidak ada lagi pepohonan yang menyimpan air di tanah hingga akhirnya mongering dan menjadi gurun.


Begitu banyak hal yang dapat kita lakukan untuk membantu bumi kita agar dapat sembuh. Kita dapat memulainya dari hal – hal kecil seperti :
    - Melakukan penghijauan (perbanyak menanam pohon)
    - Membuang sampah pada tempatnya
    - Kurangi penggunaan AC
    - Kurangi penggunaan gas CFC (gas ini biasanya terdapat pada 
       parfum, obat anti serangga, dll)
    - Efisiensi penggunaan air
    - Efisiensi penggunaan energi 
    - Kurangi penggunaan plastik (setidaknya gunakan biodegradable plastic)

-          Gunakan kendaraan bermotor seperlunya


Kendati hal – hal tersebut terlihat remeh, namun bila setiap manusia di bumi melakukan hal tersebut, maka dampak yang akan dirasakan sangatlah besar untuk keberlangsungan kehidupan di bumi.  Manusia yang berbuat, sudah selayaknya manusia jugalah yang mempertanggungjawabkannya. Mari kita sayangi bumi kita :) 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Penilaian Wisatawan Terhadap Kebersihan di Bali

Penilaian Wisatawan Terhadap Kebersihan di Bali


Bali memang tak ada habisnya untuk dibahas, terutama dalam hal pariwisata. Bagai mana tidak, sampai saat ini, Bali masih menjadi destinasi wisata utama di Indonesia. Tak jarang Bali juga menjadi tuan rumah untuk berbagai perhelatan besar kelas dunia. Seperti Asean Beach Games, Asean Summit Meeting, KTT APEC 2013, World Culture Form dan masih banyak lagi perhelatan kelas dunia lainnya.

Namun di balik kecantikan Bali itu, ternyata terdapat bercak – bercak yang dapat menodai kecantikannya itu sendiri. Yupz, sampah. Masalah kebersihan seakan menjadi masalah klasik, tidak hanya di Bali tetapi hampir di seluruh wialayah Nusantara. Masyarakat Indonesia seakan tak peduli dan mengabaiakan kebersihan lingkungan. Padahal hal ini merupakan hal yang sangat krusial. Mulai dari pinggir jalan, sungai, hingga di tempat – tempat umum pun, pemandangan sampah yang berserakan seakan menjadi hal yang wajar dan biasa dipandang mata.

Tetapi bagaimana bila hal ini dilihat oleh wisatawan? Wisatawan mancanegara, terutama mereka yang berasal dari negara maju, tentu tidak dapat menganggap sampah – sampah yang berserakan di mana – mana seperti itu menjadi hal yang biasa. Faktanya, mereka menganggap kebersihan di Indnesia terutama di Bali yang merupakan tempat mereka untuk berlibur masih kurang bahkan sangat kurang.


Hal ini terbukti saat saya sendiri menjadi surveyor dari sebuah survey yang dilaksakan oleh Kementrian Pariwisata Republik Indonesia. Ketika wisatawan ditanya mengenyai “cleanliness” dari skala 1 hingga 5 jawaban mereka selalu 1 atau 2 (skala 1 = sangat kurang dan 5 = sangat baik). Mendapat nilai 3 saja masih susah apa lagi nilai 5?

Ini membuktikan bahwa standard kebersihan masyarakat Indonesia masih sangat kurang. Mereka mengatakan bahwa kebersihan di hotel tempat mereka menginap memang sudah bagus, tapi kebersihan di tempat umum sangatlah kurang.

Pemerintah Provinsi Bali sejatinya telah memiliki program Bali Clean and Green, tetapi bagaimana tindak lanjut dari program tersebut? Apa itu hanya sekedar program dan wacana tanpa ada akasi nyata? Program pemerintah akan menjadi sekedar program bila tidak didukung oleh masayraakatnya. Maka dari itu, mari bersama – sama untuk mulai melaksakan budaya bersih. Buanglah sampah pada tempatnya, jangan asal lempar kanan – lempar kiri! Mari besama – sama kita wujudkan Bali yang Clean and Green J



Sukariyanto

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS