RSS

Pancoran Solas

Bali memiliki berbagai tradisi yang menjadikannya begitu unik bagi para wisatawan. Salah satu tradisi yang sering dilakukan oleh masyarakat Bali adalah “Melukat”. Melukat sendiri merupakan sebuah ritual pembersihan diri dari berbagai hal negatif. Istilah lain dari Melukat tersebut adalah ruwatan. Melukat biasanya dilakukan pada sumber air yang disucikan. Masyarakat Bali mengenal beberapa tempat melukat yang telah umum dikunjungi seperti Tirta Empul di Tampak Siring - Gianyar, Sebatu – Gianyar dan Tirta Sudamala – Bangli. Selain tiga tempat tersebut sejatinya masih banyak tempat melukat lain yang belum banyak diketahui oleh masyarakat Bali. Salah satunya terdapat di Kabupaten Tabanan yang bernama Pancoran Solas.


Pancoran Solas termasuk dalam wilayah administratif dari Desa Batannnyuh, Kecamatan Marga. Belum banyak masyarakat yang mengetahui keberadaan Pancoran Solas ini. Bagi yang baru pertama berkunjung mungkin agak susah menemukannya karena belum ada penunjuk arah ke tempat tersebut.

Untuk mencapai Pancoran Solas, pengunjung dapat menuju ke pasar Belayu. Dari pasar tersebut pengunjung dapat menuju ke arah utara melalui jalan Wisnu. Dengan menempuh jarak sekitar 1,5 km anda akan menjumpai sebuah bengkel las kecil di kanan jalan. Sebelah utara bengkel las tersebut terdapat sebuah jalan setapak kecil ke arah timur. Jalan tersebut dapat dilalui sebah mobil. Namun disarankan agar pengguna kendaraan roda 4 untuk memarkirkan kendaarannya di pinggir jalan utama karena tidak terdapat tempat parkir. Anda akan melalui jalan setapak tersebut dengan menempuh jarak sekitar 400 m. Di ujung jalan anda akan menemukan tangga turun menuju sungai. Namun, sebelum tangga tersebut anda akan menjumpai jalan tanah kecil ke utara. Jalan tanah inilah yang harus anda lalui, dengan berjalan kaki sekitar 250 m. Di ujung jalan tanah tersebut anda akan menemui sebuah gubuk beratapkan asbes dan sebelah utara gubuk tersebut jalan akan membelok ke arah kanan menuju sungai. Dari pinggir sungai akan terlihat Pancoran Solas yang berlokasi di seberang sungai tersebut.


Untuk melukat tentu anda harus menyeberang sungi terlebih dahulu. Air sungai ini sangat jernih, jadi anda dapat lebih mudah mengetahui kedalamannya. Kendati demikian anda tetap harus berhati-hati agar tidak terjadi hal-hal yng tidak diinginkan.


Kodisi Pancoran Solas masih sangat alami. Airnyapun begitu jernih dan sejuk. Seperti namanya tempat ini memang memiliki 11 pancuran dengan ketinggian yang bervariasi. Pada areal ini juga terdapat beberapa arca perwujudan Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang berstana di tempat tersebut. Karena belum dikenal masyarakat membuat suasana di tempat ini begitu sunyi dan tanang. Bahkan pada saat hari sucipun, tempat ini tidak terlalu ramai. Mengingat Pancoran Solas merupakan tempat yang disucikan, maka pemedek seyogyanya selalu menjada kesucian pikiran, perkataan dan perbuatan.

Mari kita jaga alam kita agar tetap lestari sebagai warisan untuk generasi di masa depan. J

Untuk gambaran yang lebih jelas anda dapat menyaksikan video pada link berikut:

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Air Terjun Pengempu

Siapa yang tidak mengenal daya tarik wisata Sangeh. Daya tarik wisata ini terkenal dengan kera dan hutan Palanya. Selain itu pohon yang dikenal sebagai pohon Lanang Wadon juga menjadi daya tarik tersendiri di hutan kera tersebut. Tapi tahukah anda jika dekat dengan daya tarik wisata Sangeh terdapat sebuah air terjun?

Air Terjun Peng Empu. Itulah nama air terjun yang terletak di Desa Cau Belayu, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Meski berdekatan dengan daya tarik wisata Sangeh, namun air terjun ini terletak di Kabupaten yang berbeda. Pasalnya air terjun ini tepat berada di perbatasan antara Kabupaten Tabanan dan Kabupaten Badung.

Akses menuju air terjun ini sangat mudah dengan kulitas jalan yang baik. Dari arah denpasar, setelah melewati daya tarik wisata Sangeh, maka anda akan menemui pertigaan. Di sini anda harus belok kiri menuju arah barat. Anda akan menemui jembatan dan sampai di persimpangan (perempatan). Pada persimpangan tersebut anda harus belok kanan menuju arah utara. Tak jauh dari persimpangan tersebut anda akan kembali menemui persimpangan dengan penunjuk arah menuju ke Air Terjun Peng Empu.


Dengan adanya antusias masyarakat yang ingin mengunjungi daya tarik wisata ini, maka pihak Desa Cau Belayu pun melakukan pengelolaan terhadap aset yang mereka miliki. Saat ini (Desember 2015) masyarakat yang berkunjung ke Air Terjun Peng Empu tidak dikenakan tiket masuk, melainkan hanya berupa Dana Punia atau sumbangan suka rela. Sama dengan karakteristik air terjun lainnya, untuk menuju air terjun ini pengunjung harus menuruni anak tangga terlebih dahulu. Baiknya anak tangga menuju air terjun ini tidaklah banyak, jadi tidak terlalu menguras tenaga. 


Air Terjun Peng Empu memiliki ketinggian sekitar 15 – 20 meter dengan debit air yang kecil. Kondisi lingkungan sekitarnya masih sangat alami. Di dekat air terjun ini juga terdapat pancuran kecil yang berfungsi sebagai tempat melukat. Jadi para pengunjung diharapkan berkunjung dengan pakaian yang sopan serta dapat menjaga tingkah laku dan tutur kata saat berkunjung ke air terjun ini.



Untuk menjaga kebersihan lingkungan, pengelola juga telah menyiapkan tempat sampat di areal air terjun. Jadi tidak ada alasan lagi untuk membuang sampah secara sembarangan ya guyss. Mari menjadi smart traveller dengan ikut menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan pada setiap tempat yang kita kunjungi. And rember guys “Don’t take anything but picture and don’t leave anything but foot prints”. Be a smart traveller J

Watch the video on link below : 
http://m.vidio.com/watch/217645-explore-tabanan-ep-1

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS