RSS

Desa Belimbing

Belimbing Harmony
The Harmonious Nature, People and Culture


Terletak di Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, sekitar 65 km dari Denpasar, Desa Belimbing merupakan sebuah desa yang masih asri dengan bentang alam nan indah, penduduk yang ramah serta budaya yang masih terjaga dengan baik. Meskipun letaknya cukup jauh dari pusat pariwsata Bali seperti Sanur, Kuta atau Nusa Dua, Desa Belimbing memiliki potensi yang cukup besar untuk dijadikan sebagai sebuah destinasi wisata mengingat wilayahnya berada pada jalur utama di Bali yakni jalur Denpasar – Singaraja (Munduk) dan juga Denpasar - Jembrana.


Desa Belimbing merupakan desa yang berada di wilayah pegunungan dengan kondisi wilayah yang berbukit-bukit dengan ketinggian mencapai 700 mdpl. Luas wilayah desa ini mencapai 2.606,66 ha dengan bentang alam yang indah serta berbagai potensi yang dimilikinya seperti persawahan, perkebunan hingga budaya masyarakatnya.

Dengan berbagai potensi yang dimilikinya, Desa Belimbing ditetapkan sebagai desa wisata pada tahun 2010. Desa Belimbing juga telah memiliki Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dengan anggota sekitar 15 – 20 orang yang diambil dari masing – masing banjar. Pokdarwis ini baru terbentuk sekitar 4 bulan lalu dan sampai saat ini masih dalam tahap edukasi dan pemantapan sumber daya.
Uniknya, bila desa wisata pada umumnya hanya memiliki beberapa potensi wisata, Desa Belimbing justru memiliki begitu banyak potensi wisata yang dapat di kemas menjadi produk wisata. Trekking misalnya, bila desa wisata biasanya memiliki 1 - 3 jalur trekking, Desa Belimbing memiliki 8 jalur trekking yang masih bisa dipecah – pecah lagi. 8 Jalur trekking tersebut antara lain :
1.      Mekori – Gemuh
Pada jalur ini wisatawan dapat menikmati perkebunan warga yang juga akan disuguhkan dengan atraksi berupa pembuatan “Tuak Manis” dan gula aren.
2.      Suradadi
Pada jalur ini wisatawan juga akan melewati perkebunan warga serta pemukiman penduduk. Di sini wistawan dapat berinteraksi dan menyaksikan keseharian masyarakat Desa Belimbing.
3.      Wana Sepi
Pada jalur ini wisatawan akan disuguhi pemandangan persawahan. Selain trekking, pada jalur ini juga dapat dilakukan kegiatan cycling.
4.      Subak Mas
Jalur Subak Mas ini juga menawarkan hamparan persawahan warga. Di sini wisatawan dapat menyaksikan petani Desa Belimbing menggarap sawahnya dengan peralatan tradisional. Kedepannya wisatawan juga akan dapat meraskan kegiatan penggarapan sawah secara tradisional tersebut secara langsung. Yang juga ditonjolkan di jalur ini adalah kegiatan upacara di sawah.
5.      Tepen Tabah
Pada jalur ini wisatawan juga akan diguhkan atraksi yang hampir sama dengan jalur Subak Mas namun tentunya dengan panorama alam yang berbeda.
6.      Mekori – Singsing Bemben
Pada jalur ini wisatawan dapat menikmati rindangnya Hutan Mekori dengan kera – keranya. Wisatwan juga akan diajak mengunjungi air terjun Singsing Bemben.
7.      Duren Taluh – Singsing Sade
Wisatawan yang menapaki jalur Duren Taluh – Singsing Sade ini akan diajak menyisiri persawahan dan perkebunan warga dan juga akan diajak mengunjungi air terjun Singsing Sade.
8.      Yeh Mapah
Jalur ini merupakan jalur yang cukup ekstrim, dikeranakan oleh kondisi geografisnya. Namun dibalik itu, wisatawan akan disuguhkan panorama alam yang indah.

Desa Belimbing juga memiliki dua buah air terjun yang bernama Singsing Sade dan Singsing Bemben. Selain kedua air terjun tersebut desa ini juga memiliki beberapa sumber mata air yang disucikan dan menurut kepercayaaan masyarakat setempat memiliki fungsi yang berbeda – beda antara yang satu dengan yang lainnya.

Tak hanya sampai di situ, Desa Belimbing juga memiliki hamparan persawahan nan luas dengan terasering yang memukau tak kalah dengan Jatiluih. Di kawasan Hutan Mekori yang juga merupakan wilayah dari Desa Belimbing terdapat 400 jenis pohon termasuk di dalamnya beberapa jenis pohon langka. Di kawasan Hutan Mekori tersebut juga terdapat kupu – kupu endemik yang konon hanya terdapat di kawasan hutan tersebut. Kupu – kupu ini memiliki corak yang indah dengan warna hitam dan putih.
Tak legkap rasanya bila mengunjungi suatu daerah namun tidak mencicipi masakan khas daerah tersebut. Desa Belimbing memiliki khasanah kuliner yang beragam. Mulai dari Entil, Sela Melablab hingga Tuak Manis.
·         Entil
Merupakan beras yang dimasak yang dibungkus dengan daun Lingidi.
·         Sela Melablab
Merupakan ketela pohon yang direbus menggunakan air aren. Sehinnga memiliki cita rasa yang unik.
·         Tuak Manis
Terbuat dari air aren (nira).
·         Teh Herbal
Terbuat dari rempah – rempah berupa sereh, pandan, jahe yang ditambah dengan gula arean.
·         Bambu Tabah
Kuliner ini terbuat dari rebung yang diolah dengan cara tradisional yakni dibakar ditambahkan cabai dan bawang putih dan juga perasan jeruk limau.

Dengan berbagai potensi yang dimilikinya dipadu dengan keramah – tamahan penduduknya, membuat setiap orang yang berkunjung ke desa ini merasa berada di rumah sendiri. Jadi jika anda berkunjung ke Bali, sempatkanlah berkunjung ke Desa Belimbing J

Desa Belimbing dalam video : http://youtu.be/vSD6Us43Gjw

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

2 comment(s):

SDW said...

Om swastiatu,

Sebagai guide eropa saya mengatakan bahwa daerah ini sungguh luar biasa indah. Tapi sayangnya masih dicemari dengan sampah. Baik di saluran air maupun pinggir jalannya. Lebih disayangkan lagi desa setempat tidak segan untuk memungut biaya. Tiap kali saya komplain soal sampah. Dikatakan karena baru dimulai. Sekarang sudah 3 tahun dan belum ada perubahan yang berarti. Matur suksma

Unknown said...

Saya juga sebagai salah satu pelaku pariwisata dan salah satu putra blimbing ayooooo kita berbenah ayooo kita bangkit...bersama kita pasti bisa...perangi sampah plastik jaga keramahtamahan dan keasrian alam alami desa kita Blimbing tercinta

Post a Comment