Kabupaten
Buleleng terletak di bagian paling utara Pulau Bali yang mempunyai wilayah
terluas diantara 9 kabupaten dan kota di Bali/ yaitu hampir 1/3 luas Pulau Bali
(± 1365,88 hektar) dengan batas / sebelah barat Kabupaten Negara; sebelah
selatan Kabupaten Tabanan, Badung, dan Bangli; sebelah timur Kabupaten
Karangasem dan sebelah utara Laut Jawa dan Bali.
Seperti
halnya dengan Bali pada umumnya, Buleleng beriklim tropis dengan curah hujan
rata-rata 1365 mm pertahun, musim hujan berkisar antara bulan Oktober s/d April
sedangkan kemarau antara bulan April s/d Oktober.
Aneka
ragam tempat wisata di Bali dapat anda kunjungi selama acara tour di Bali anda.
Simak tempat wisata di Buleleng Bali yang dapat anda kunjungi selama tour di
Bali sebagai berikut:
Air
Terjun Les ini terletak di Desa Les Kecamatan Tejakula,± 38 km timur dari Kota
Singaraja. Air Terjun ini mencapai tinggi kurang lebih 30 meter yang
dikelilingi oleh pemandangan alam yang masih alami dengan latar belakang
perbukitan. Disamping air terjun, desa ini juga mempunyai potensi yang tidak
kalah menariknya seperti pantai Desa Les yang terletak di sebelah utara tidak
jauh dari air terjun ini yang memiliki keindahan pemandangan bawah laut.
Obyek
wisata tirta ini merupakan kolam renang alami. Terletak di Desa Sanih Kecamatan
Kubutambahan ± 17 km sebelah timur kota Singaraja. Air Sanih terkenal dengan
sumber mata air yang muncul tanpa henti di pojok tenggara kolam renang ini.
Mata air ini merupakan aliran sungai dalam tanah yang berasal dari Danau Batur.
Ada
dua kolam ditempat ini, satu untuk orang dewasa dan satu untuk anak-anak.
Beberapa meter di sebelah utaranya dikelilingi oleh laut yang relatif aman
untuk berenang dan aktifitas olah raga air lainnya atau hanya sekedar berbaring
bermalas-malasan di atas pasir pantai yang hitam. Disekitar obyek ini telah
tersedia beberapa penginapan kecil dan restoran dan areal parker sebagai sarana
pendukungnya.
Merupakan
desa tua yang masih banyak menyimpan peninggaln megalitik. Terletak di
Kecamatan Tejakula ± 29 km sebelah timur Kota Singaraja. Desa ini dipercaya
sebagai desa kuno di Bali . Dari tatanan desanya, desa ini menyerupai desa-desa
kuna lainnya di bali seperti Desa Tenganan di Kabupaten Karangasem. Desa yang
terkenal dengan Baris sakralnya ini masih memiliki bangunan ruamh tradisional
serta Pura Desa yang dipercaya sebagai pura tertua di Bali , dan juga memiliki
kerjinan tenun dengan ciri khas tersendiri.
Desa
Sembiran merupakan perkampungan tertua abad megalithic terletak di daerah
perbukitan di Kecamatan Tejakula ± 30 km timur kota Singaraja. Begitu memasuki
bagian depan desa ini, seluruh rumah yang tersusun, dilihat dengan sangat
mempesona. Meski kemajuan teknologi sudah merambat sis kehidupan desa ini,
namun sisi kehidupan upacaranya masih kelihatan di desa ini. Berbagai arkeolog
dunia sudah menyempatkan diri untuk mengunjungi desa ini.
Lingkunagan
pura ini berlokasi di Desa Sangsit, Kecamatan Sawan lebih kurang 8 km di sebelah
timur Kota Singaraja dan masuk sekitar 500 meter ke jalan menuju pantai. Lokasi
ini mudah dicapai dengan kendaraan roda empat. Pura yang dimiliki oleh
karma/anggota subak desa ini berada di tengah-tengah wilayah pertanian Desa
Sangsit. Daya tarik dari pura ini adalah hampir semua bagian dari pura ini
dihiasi oleh ukiran style Buleleng berbentuk tumbuh-tumbuhan merambat dan motif
bunga ciri khas Bali Utara tidak ada bagian yang kosong tanpa ukiran. Pura
Meduwe Karang
Terletak
di Desa Kubutambahanm, Kecamatan Kubutambahan ± 12 km sebelah timur Kota
Singaraja, kurang lebih 1 km dari pertigaan Singaraja, Kubutambahan dan
Kintamani. Pura ini tempat memohon agar tanaman di tegalan bias berhasil dan
baik. Gugusan tangga mengantarkan pengunjung ke suatu areal luar pura (Jabaan)
yang luas yang di bagian depannya dihiasi patung-patung batu padas, 34
jumlahnya, yang diambil dari tokoh-tokoh dan adegan-adegan ceritera Ramayana.
Yang unik, pada bagian bawah dinding disebelah utara terdapat ukiran relief
orang naik sepeda yang roda belakangnya terbuat dari daun bunga teratai.
Upacara
Bukakak terdapat di Desa Adat Sangsit Dangin Yeh, Desa Sangsit Kecamatan Sawan
± 8 km timur Kota Singaraja. Upacara ini sangat unik karena hanya terdapat di
Desa Sangsit yang dilakukan setiap 2 tahun sekali dan diselingi dengan upacara
ngusaba setiap tahunnya. Upacara ini berkaitan dengan “Upacara Ngusaba”,
upacara yang bertujuan untuk mendoakan agar para petani diberikan panen yang
baik. Dalam upacara ini, dibuat “Babi Guling” (seekor babi muda yang
dipanggang) yang pada waktu memanggangnya hanya sebagian babi tersebut
dipanggang matang. Babi guling ini kemudian oleh anggota subak diarak dalam
suatu prosesi diiringi gemelan Tik Nong, menjelajahi areal persawahan untuk
memohon berkah.
Pura
Dalem Jagaraga terletak di Desa Jagaraga, Kecamatan Sawan 11 km sebelah timur
Kota Singaraja, dipinggir jalan jurusan Singaraja-Sawan. Desa ini terkenal
dengan “Puputan Jagaraga” perang melawan Belanda pada tahun 1848 dibawah
komando I Gusti Ketut Jelantik. Lingkungan Pura Dalem ini memiliki keunikan
tersendiri yaitu relief mobil kuno yang dikendarai oleh orang yang bersenjata,
relief pesawat jatuh, relief orang Belanda minum bir dan lain-lain. Juga patung
“Men Brayut” cerita Rakyat Bali tentang seorang ibu dengan anak banyak yang
masih kecil bergayutan minta digentong semua. Pura ini tak bisa ditemukan di
lain tempat di Bali .
Hampar
persawahan (rice terrace) ini terdapat di penghujung selatan Desa Busungbiu -+
39 km sebelah selatan kota singaraja, di pinggir jalan utama Singaraja –
Denpasar via pupuan. Hamparan persawahan ini terlihat sangat menakjubkan yang
dilatar belakangi oleh perbukitan hijau dan ditengah – tengah persawahan
terlihat untaian sungai yang berkilauan dengan airnya yang mengalir sepanjang
tahun.
Aktifitas
petani di sekitar persawahan membawa para pengunjung pada suasana pedesaan yang
alami. Dari areal parkir yang terletak dipinggir jalan ini juga disediakan
panggung yang terbuat dari kayu sehingga para pengunjung dapat menikmati
hamparan persawahan dengan leluasa.
Pemuteran
terletak dipesisir barat dari pulau Bali ± 55 km arah barat kota Singaraja dan
30 km dari Gilimanuk. Letaknya yang berada diantara gugusan perbukitan dan laut
menjadikan tempat ini menjadi sangat eksotis. Pantai Pemuteran merupakan obyek
wisata yang sangat cocok bagi wisatawan yangsuka tempat sepi dan jauh dari
kebisingan.
Karang
laut yang dipelihara secara profesional dan proyek penangkaran penyu juga ada
di desa ini. Meskipun telah dikembangkan sebagai obyek wisata, pantai ini masih
menunjukkan keasliannya. Masyarakat pantai masih mempergunakan peralatan
tradisional seperti perahu dan jaring untuk melakukan aktifitasnya sehari-hari.
Di desa ini juga terdapat Pura Pemuteran yang terkrenal dengan sumber air
panasnya. Berbagai fasilitas wisata sudah tersedia di tempat ini, dari hotel
melati sampai hotel bintang lima , restoran serta dive center dengan mudah
dapat ditemui disini.
Terletak
di Desa Banyupoh,Kecamatan Gerokgak ± 53 km sebelah barat dari Kota Singaraja.
Pura ini termasuk salah satu Pura Dang Khayangan (Penyungsung Jagat Bali) yang
ada di Bali (seperti halnya Pura Besakih di Kabupaten Karangasem, Pura Uluwatu
di Kabupaten Badung dan lainnya), yaitu suatu pura yang merupakan tanggung
jawab langsung oleh pemeluk Agama Hindu di Kabupaten, dalam hal ini Kabupaten
Buleleng.
Pura
ini mempunyai pesanakan (keluarga) pura yang letaknya berdekatan seperti pura
Pemuteran, Pura Melanting, Pura Kerta Kawat dan Pura Pabean. Masing – masing
Pura ini difungsikan untuk keperluan tertentu dalam kehidupan berspiritual di
Bali . Ratusan kera – kera hidup di sekitar wilayah Pura ini.
Kuburan
Jaya Prana dan Layon Sari ini terletak di kawasan hutan belukar Teluk Terima,
Desa Sumber Klampok, Kecamatan Gerokgak, ± 67 km sebelah barat Kota Singaraja.
Kuburan
ini merupakan bangunan kisah romantis seperti cerita Romeo dan Juliet di Eropa
atau Sampek Engthai di Cina. Jaya Prana dan Layon Sari adalah merupakan
pasangan suami isteri yang sangat ideal pada masa Kerajaan Wanekeling Kalianget
tempo dulu. Karena kecantikannya sang raja jatuh cinta pada Layon Sari dan
dengan tipu muslihatnya dapat membunuh Jaya Prana. Sedangkan Layon Sari yang
tidak mau diperistri oleh raja memilih bunuh diri untuk menyusul suami
tercintanya. Setiap Bulan Purnama dan Bulan Mati (Tilem) dan hari – hari suci
lainnya seperti Galungan, Kuningan, dan lain – lain banyak umat melayat datang
ke kuburan ini.
Pulau
Menjangan adalah Pulau Karang yang terletak di ujung barat laut Pulau Bali.
Pulau ini mudah dijangkau lewat Labuhan Lalang di Desa Sumber Klampok Kecamatan
Grokgak ± 55 km sebelah selatan Kota Singaraja. Pulau Menjangan merupakan salah
satu tempaat menyelam terbaik di Dunia. Disini keindahan dan misteri
pemandangan bawah laut dapat ditemukan. Kecantikan taman lautnya telah mampu
menarik perhatian para penyelam tingkat dunia. Pulau ini adalah bagian dari
TNBB. (Taman Nasional Bali Barat) dan semua kehidupan di pulau ini dilindungi.
Tidak diperkenankan memancing, mencari karang atau berburu binatang disini.
Terletak
disebelah pesisir utara Kota Singaraja. Dijaman dulu ketika Singaraja sebagai
ibu kota dari Nusa Tenggara adalah merupakan pusat pelayaran yang penting.
Keputusan memindahkan Ibu Kota Propinsi Bali dari Bali Utara ke Bali Selatan
adalah berdasarkan dibaginya Nusa Tenggara menjadi 3 propinsi, membuat
Pelabuhan Buleleng menjadi kurang berfungsi. Kemerosotan pelabuhan buleleng
mencapai puncaknya ketika pembangunan Pelabuhan Celukan Bawang ± 40 km arah
Barat Singaraja.
Namun
sejak Tahun 2005 bekas Pelabuhan Buleleng ini telah ditata oleh Pemerintah
Daerah Kabupaten Buleleng dengan penataan taman serta bekas dermaga kayu yang
sudah usang diperbaharui dilengkapi dengan sarana restauran terapung.
Kawasan
Wisata Lovina merupakan kawasan wisata dengan pusat kawasannya terletak di Desa
Kalibukbuk 10 km sebelah barat Kota Singaraja. Daya tarik utamanya adalah
pantai dengan air laut yang tenang, pasir berwarna kehitam-hitaman, karang laut
dengan ikan-ikan tropisnya. Karena sifat lautnya yang tenang, lovina ini sangat
cocok untuk rekreasi air seperti menyelam, snorkling, berenang, memancing,
berlayar, mendayung atau hanya sekedar berendam di air laut. Disamping daya
tarik tersebut, dapat dicatat di sini, adalah adanya ikan lumba-lumba dalam
habitat aslinya. Ikan lumba-lumba ini yang jumlahnya ratusan / dapat dilihat di
pagi hari, kurang lebih 1 km lepas pantai, dengan menggunakan jasa nelayan
tradisional.
Air
Terjun ini terletak di Desa Gitgit Kecamatan Sukasada. Dari Kota Singaraja
berjarak 11 km ke arah selatan menuju Desa Pancasari dan Bedugul. Air terjun
yang berketinggian ± 35 meter ini sangat asri dan memiliki panorama yang indah
dan berada di lingkungan yang berhawa sejuk.
Turun
dengan jalan kaki setelah melewati tempat Parkir Gitgit, beberapa pemuda lokal
yang diorganisir oleh desa adat setempat menawarkan jasa mengantar para
wisatawan menuju wisata air terjun yang indah ini. Disamping suara deburan air
terjun dan kicauan burung, hamparan sawah, perkebunan cengkeh dan kopi / begitu
pula tumbuhan bambu sepanjang jalan menuju air terjun menyuguhkan suasana damai
dan alami.
Rice Terrace Ambengan
Ambengan,
sebuah desa yang posisinya di atas bukit hijau di Kecamatan Sukasada yang
jaraknya sekitar 6 km sebelah selatan kota Singaraja. Karena letaknya di daerah
perbukitan serta mayoritas penduduknya bertani, desa ini dihiasi oleh hamparan
sawah yang sangat indah. Disamping potensi terraseringnya, Ambengan juga
memiliki lebih dari empat air terjun dan beberapa buah kolam alami yang cukup
lebar serta sangat eksotis yang sering disebut sebagai sebuah taman yang
tersembunyi, dimana para wisatawan bisa berenang sambil menikmati hawa sejuk.
Danau
Buyan dan Danau Tamblingan sering dianggap sebagai danau kembar karena letaknya
yang berdekatan. Dari segi wilayah, Danau Buyan terletak di Desa Pancasari
Kecamatan Sukasada dan Danau Tamblingan terletak di Desa Munduk Kecamatan
Banjar. Kedua danau ini dapat di tempuh dari Kota Singaraja sejauh ± 24 km
melalui Desa Gitgit dan ± 42 km lewat Kota Seririt ke selatan menuju Desa
Munduk. Keaslian alam dikedua danau ini masih sangat dirasakan misalnya dengan
tidak adanya penggunaan perahu bermotor dikedua danau ini.
Terletak
di Desa Banjar, Kecamatan Banjar ± 19 km sebelah barat dari Kota Singaraja dan
± 1 km sebelah barat Wihara Budha. Air Panas Banjar dikenal sebagai sebutan Hot
Spring sudah tidak asing lagi bagi para praktisi pariwisata. Berbagai tamu dari
mancanegara telah mengunjungi wisata alam ini. Air panas yang muncul dari
perbukitan setempat dibuat bertingkat, ditingkat pertama terdiri dari beberapa
pancoran dimana wisatawan dapta mandi air panas. Kolam kecil juga tersedia pada
tingkatan ini. Pada tingkatan kedua kolam dibuat lebih besar.
Air
terjun yang setinggi kurang lebih 15 meter ini berada ditengah-tengah hutan
kopi dan cengkeh di penghujung timur Desa Munduk Kecamatan Banjar ± 42 km
sebelah selatan dari Kota Singaraja. Deburan air dan suara burung kecil dan
belalang ditambah dengan suasana yang terpencil memberikan kesan alami bagi
pengunjung yang datang. Disamping Potensi air terjun dan Danau Tamblingan Desa
Munduk juga kaya akan potensi lainnya seperti perkebunan kopi dan cengkehnya
serta tanaman buah-buahan seperti jeruk dan perkebunan bunagn, hamparan sawah
(Rice Terrace) yang eksotis sangat digemari oleh wisatawan untuk trekking.
Sumber : http://www.paketwisatakebali.com
Sumber : http://www.paketwisatakebali.com
0 comment(s):
Post a Comment