RSS

Kabupaten Gianyar


Posisi Gianyar sangat strategis, baik dilihat secara geografis maupun dari sudut pandang lalu lintas perjalanan wisata di Bali. Desa-desa kabupaten yang terkenal karena prestasi artistiknya di bidang kerajinan patung, perak, lukisan, kesenian dan sejenisnya terletak di tepi jalan utama Denpasar-Gianyar-Klungkung-Karangasem.
Perjalanan dari Denpasar ke ujung timur Pulau Bali atau perjalanan yang datang dari Karangasem ke Denpasar akan melintas daerah-daerah Gianyar.
Wisatawan yang datang ke Bali melalui Bandara Ngurah Rai, akan melihat pesona desa-desa Gianyar di tepi jalan ketika mereka mengikuti trip ke arah timur, sedangkan wisatawan yang masuk ke Bali melalui pelabuhan Padangbai (biasanya wisatawan yang pergi dengan kapal pesiar atau Cruise ship mau tidak mau akan melewati desa-desa seni Gianyar dalam perjalanannya menuju Sanur, Kuta atau Nusa Dua. Setiap desa yang dilalui itu memiliki daya tarik yang khas sehingga dapat disebut sebagai potensi dan daya pikatnya).
Gianyar memiliki banyak destinasi wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi diantaranya adalah :

BATUBULAN

Desa Batubulan merupakan desa perbatasan antara Gianyar dan Badung. Dari pusat Kota Denpasar jaraknya sekitar 8 Km. Batubulan terkenal kerajinan patung batunya. Disepanjang jalan utama berjejer toko-toko kesenian yang memajangkan patung batu padas. Patung-patung tersebut umumnya digunakan untuk kepentingan tempat suci atau sarana religi. Belakangan, hasil seni patung itu juga dimanfaatkan untuk kepentingan sekunder, misalnya hiasan taman.
Selain patung batu cadas, batubulan indentik dengan Tari Barong atau Barong Dance. Di desa ini terdapat 3 panggung terbuka (Tegal Tamu, Puri Agung dan Pura Puseh Bendul), tempat tari barong dipentaskan tiap hari, mulai pukul 10.00, dengan penonton utama para wisatawan Grup pertunjukan tari barong mulai berkembang sekitar tahun 1970-an dengan segala persfektifnya sampai sekarang. Sejalan dengan perkembangan pariwisata dan kejelian penduduk menangkap peluang, di Batubulan kini juga bisa dilihat pemasaran hasil kerajinan perak/emas, gerabah, meubel dan atau komponen rumah antik.



CELUK

Desa Celuk merupakan salah satu desa wisata yang terkenal dengan kerajinan perak, yang berada di dalam wilayah Kecamatan Sukawati, Kabupaten Daerah Tingkat II Gianyar. Untuk mengunjungi desa wisata ini sangat mudah dengan kendaraan bermotor karena lokasinya yang tidak jauh dari ibukota Denpasar, hanya berjarak sekitar 8 km menuju arah Gianyar, sebelum sampai pada kawasan Pasar Seni Sukawati. Setelah memasuki wilayah desa Celuk ini maka di sepanjang jalan itu terdapat banyak artshop yang saling berjajar. Hampir seluruhnya dari artshop-artshop tersebut memajang dan menjual barang-barang hasil kerajinan berupa emas dan perak.

SUKAWATI
Desa ini terkenal pasar seninya (Sukawati Art Market). Dengan kesabaran, gurauan, wisatawan bisa menawarkan barang-barang kerajinan yang hendak dibelinya. Citra pasar seni Sukawati yang bertahan sekarang adalah kualitas barang bagus dan harga relaif murah. Wisatawan domestik, bus-bus yang mengangkut siswa-siswa yang hendak berdarmawisata, kerap berhenti disini untuk membeli oleh-oleh dari Bali. Selain pasar induk itu, kini di Sukawati banyak terdapat kedelai-kedelai seni yang bertebaran di sebelah pasar seni yang juga menjual hasil kerajinan. Seperti juga di desa-desa lainnya, di Sukawati inipun dapat dijumpai pematung, pelukis, penari dan bahkan dalang seni wayang Kulit. Disepanjang Pasar seni Sukwati di sebelah Selatannya juga terdapat Pasr seni Guwang di buka sejak tahun 1996.

BATUAN
Desa ini juga terkenal sebagai desa seniman (artist) dan perjanjian (crafsment). Penari terkenal Bali, I Made Jimat, berasal dari desa ini. Dalam Bidang seni lukis, Desa Batuan berhasil mengembangkan satu gaya yang disebut gaya batuan, yang berawal dari experiment I Ngedon dan I Patera tahun 1930-an. Lukisan hitam putih (Black White) yang mereka ciptakan memberikan image magis yang kuatr.Belakangan pelukis Made Budi yang berhasil mengepresikangaya batuan dengan selera warna kombinatif.




MAS
Jarak Desa Mas sekitar 20 Km utara Denpasar atau 6 Km sebelum Ubud, desa ini terkenal sebagai desa ukiran kayu. Seni kerajinan patung kayu sudah berkembang sejak lama di Mas, tapi secara komersil baru berkembang tahun 1970-an ketika wisatawan mulai berdatangan ke Bali.
Pematung-pematung berkalibwer lahir di Mas seperti Ida Bagus Nyana, Kemudian anaknya yang bernama Ida Baqus Tilem (almarhum).Selain patung-patung dengan kualitas seni tinggi, di Mas juga berkembang patung-patung buah,bunga,dan binatang gaya baru yang pop art . Untuk patung buah-buahan yang realistik I Nyoman Togog adalah tokohnya yang sangat terkenal. Karena keahliannya dia mendapat Anugrah Upakerti dari presiden Soeharto.Daerah persawahan masih terbentang di sini,sehingga Mas masih memiliki pesona hijau.Selain sebagian besar penduduknya sebagai pengrajin,penduduk Mas juga ada yang bertani.

PELIATAN
Desa ini bersebelahan dengan Ubud,lokasinyna sekitar 2 Km arah selatan. Peliatan sangat terkenal akan seni tabuh dan seni tarinya.
Tahun 1931 grup tari dari desa ini melawat ke Paris di bawah pimpinan Anak Agung Gede Mandra (Gung Kak), lalu ke Amerika tahun 1951 dan tahun 1989, dan ke Australia tahun1971. Orang barat mengatakan bahwa Peliatan adalah Home of Legendary Legong (Rumah Legong yang Legendaris). Di samping itu, Peliatan juga sebuah desa patung dan lukisan. Banyak toko di desa ini menjual hasil kerajinan berupa patung buah, anjing, anggrek, bebek, burung, yang menjadi mode.
Disini ada juga pelukis gaya wayang. Sebuah galeri terkenal ada di Peliatan, yaitu Agung Rai Galleri, menyimpan koleksi lukisan bervariasi, dari pelukis gaya serta corak lukisannya.

UBUD
Kelurahan Ubud,merupoakan pusat kesenian di Bali.Daerah ini sudah sangat terkenal sejak lama , sejak tashun 1920-an ketika seniman, kompomis dan sarjana barat datang dan mencipta riset di sana sambil menikmati hidup di Ubud.Ubud terkenal akan seni lukisnnya, seni patung, seni tabuh juga seni tarinya. Lukissan Bali bisa dilihat di kedai kedai seni ubud dan juga yang terprenting ialah museum Ratna Warta yang dirintis pembangunannya oleh Cokorda Agung Sukowati atau Neka Museum, di Lemard Gallerry, dan Gallery Antonio Blanco. Untuk seni tabuh dan tari, Puri saren adalah pusatnya, di puri inlah lahir gamelan ”Sakeha Gong Sadha Budaya” yang pernah melawat ke Eropa dan negara-negara Asia.
Puri Saren Ubud secara rutin menyajikan pertunjukan tari dan tabuh untuk wisatawan. Yang utama adalah pelestarian kesenian, tepatnya seni pertunjukan, dan sarana kegiatan ritual adat. Untuk prestasi estetika, Sadha Budaya juga terus mengembangkan diri, meningkatkan kemampuan menabuh anggotanya.
Di Ubud banyak hotel mewah, yang artistik, dan banyak juga akomodasi sederhana yang diminati wisatawan.
Ubud juga sering mendapat sebutan desa wisata. Di sini terdapat pusat informasi pariwisata yang disaebut bina wisata. Selain objek wisata di atas, ubud juga memiliki Monkey Forest.
Yang terpenting adalah prilaku warga ubud yang terkenal ramah dan tulus dalam menyambut wisatawan.



PETULU
Di Desa Petulu yang paling menarik adalah habitat burung bangau ataukokokan. Ribuan burung putih berparuh panjang dan berumah dipohoin-pohon kayu sepanjang desa petulu.
Tiap pagi burung-burung itu berkepak riuh terbang keluar Petulu hendak mencari makan, sedangkan pada sore harinya kokokan itu kembali pulang ke sarangnya. Sore hari adalah saat yang tepat untuk berkunjung ke petulu. Meski demikian siang hari pesona Petulu juga teduh.
Keberhasilan petulu menjaga habitat bangau disana membuat pemerintah menganugrahkan hadiah Kalpataru kepada desa Petulu . Di desa yang letaknya sekitar 5 Km utara Ubud ini, juga terdapat seniman lukis dan pembuat bingkai berukir.



GOA GAJAH
Pura ini terletak disebelah barat desa Bedulu atau sekitar 6 Km timur Ubud. Di tyempat ini ada goa dan Pura berikut kolam tempat pertirtaan,yang berisi pancuran. Nma goa gajah berasal dari gua gajah, sebut nama yang di tulis oleh empu Prapanca di lontar Negara Kertagama tahun 1365 M.Gua gajah sebetulnya adalah sungai petani.Goa ini berbentuk huruf “T” berisi arca Ganesha yang dianggap sebagai dewa ilmu pengetahuan.
Berdasarkan tulisan tipe kediri yang berbuinyi kumon dan shahyangsa didinding timur mulut goa dan diperkirakan berasal dari abad ke XI.Berdasarkan peninggalan artefak dipura tersebut yakni peniggalan hinduistis(lingga,arca pancuran wyadara-wyadari)beserta peniggalan arca Busdhiistis(arca hariti,Arca Dyani budaha Amitabha), dan relief stupa bercabang tiga, maka sifat keagamaan dari komplek peniggalan purbakala digoa gajah adalah ciwa budha Tempat ini banyak dikunjungi oleh para wisatawan.Tahun 1993 tercatat 303.556 orang wisatawan mancanegara dan nusantara yang berkunjung melihart kepurbaan goa gajah.


YEH PULU


Relief kuno ini terdapat di sudut tenggara desa bedulu, di antara persawahan penduduk. Panjang relief ini kira-kira 25 m dan tingginya 2 M. Inilah relief terpanjang yang pernbah di temukan di bali sejauh ini, Kondisi relief Yeh Pulu masih baik. Relief ini terbentang dari utara ke selatan dan berakhir dengan ceruk pertapaan. Serta dibatasi oleh pahatan ganeca. iD pahatan tersebut tampak seorang laki-laki yang mengangkat tangan, orang membawa pikul,orang menyembah, orang naik kuda dan sebagainya. Di duga relief ini berasal dari abad ke XV. Sayang sekali higga kini belum diketahui benar cerita tersebut.


PURA PENATARAN SASIH
Pura ini terletak di Desa Pejeng di tepoi jalan raya menuju obyek wisata Tampaksiring. Pura ini terkenal karena terdapat sebuah nekara yang amat besar,dengan tinggi 186,5 cm dan berdiameter 160 cm. Nekara perunggu yang berasal dari jaman prasejarah (jaman pra hindu) terkenal dengan nama bulan pejeng yang berarti bulan yang jatuh ke bumi.
Oleh karena itu pura ini dinamaskjan puira peneteran sasih, “Sasih” berarti bulan. Yang menarik di sini adalah hisan”bulan pejeng”yang berebentuk kedok muka yang disusun sepasang sepasang dengan matanya yang besar membelalak, dengan telinga yang panjang dan anting-antingnya yang dibuat dari uang kepeng dengan hidung saegitiga’Bulan Pejeng ini juga dianggap sebagai subang Kebo Iwo. Sejumlah arca penting juga terdapat dalam pura Penataran Sasih.


PURA PUSERING JAGAT
Letak Pura Pusering Jagat terletak di sebelah utara Pura Kebo Edan dan dianggap sebagai “Pusat Dunia” disini terdapat sejumlah arca kuna, diantaranya Arca Catuhkaya. Kekunaan penting lainnya yang terdapat disini adalah sebuah bejana dari batu dengan relief menggambarkan para dewa mencari amerta. Bejana ini memuat tahun candra sengkala 1251 saka (1329 Masehi) yang menunjukan masa kerajaan Majapahit di Jawa Timur.
Bejana ini disebut juga Sangku Sudamala. Pada tahun 1952 bagian-bagian pecah atau retak dari bejana telah diperbaiki dan baru-baru ini bangunan Gedong Purus terdapat sebuah phallus dan sebuah vagina yang dibuat sangat naturalistik.

PURA GUNUNG KAWI
Pura ini terletak di Desa Tampaksiring tidak jauh dari jalan raya menuju Istana Tampaksiring. Komplek kekunaan Gunung Kawi yang sangat luas ini terbagi dua karena dipisahkan oleh Sungai Pakerisan. Sejak ditemukan kembali pada tahun 1920, peninggalan purbakala ini diperbaiki.
Disini terdapat dua kelompok candi tebing yang terdiri dari lima buah candi yang terdapat di sebelah timur sungai. Diantara kelompok ini ada yang memuat prasasti yang memakai huruf tipe kediri yang diduga berasal dari abad XI masehi. Pada kelompok yang kedua terdapat di sebelah barat sungai terdiri dari empat buah candi tebing dan ceruk-ceruk pertapaan atau wihara, demikian juga halnya dengan candi yang disebelah timur sungai.
Di sudut tenggara terdapat juga ceruk-ceruk pertapaan. Disebelah barat juga ada dan candi tebing yang sangat terkenal dengan nama Makam X, yang pada bagian pintunya juga memuat prasasti memakai huruf kediri. Menurut perkiraan komplek Gunung Kawi ini didirikan oleh Raja Anak Wungsu. Candi Tebing yang lain di Sungai Pakerisan adalah Candi Tebing Kerobokan, Candi Tebing Tegallingah dan diluar tempat itu adalah di Jukut Paku (Singakerta, Ubud) dan Tambahan (Bangli). Gunung Kawi juga banyak dikunjungi wisatawan.



PURA TIRTA EMPUL
Pura ini terletak sebelah timur di bawah Istana Tampaksiring. Sebuah prasasti Batu yang Masih tersimpan di Desa Manukkaya menyebutkan Pura ini dibangun oleh Sang Ratu Sri Candra Bhayasingha Warmadewa di dewa di daerah Manukaya. Prasasti ini memuat angka tahun 882 caka (960 masehi). Di sini terdapat sebuah mata air yang sangat besar, yang hingga sekarang dikeramatkan oleh penduduk setempat. Kekunaan yang terdapat disini ialah sebuah lingga-yoni dan arca lembu.
Sebetulnya masih banyak tempat-tempat menarik lainnya di Gianyar yang pantas dicantumkan disini. Boleh dikatakan hampir setiap sudut Gianyar adalah tempat yang menarik untuk dikunjungi. Berdasarkan SK. Bupati Gianyar Nomor 171/1994, tertanggal 5 Mei, Gianyar memiliki obyek wisata sebanyak 46 buah, Hanya keterbatasan tempat yang tidak memungkinkannya untuk dijajarkan didalam buku ini.



BALI SAFARI AND MARINE PARK
Bali Safari and Marine Park terletak di Jalan Bypass Prof. Dr. Ida Bagus Mantra tepatnya berada di tiga desa di Gianyar, yaitu Desa Lebih, Desa Serongga, dan Desa Medahan. Lokasi yang dapat ditempuh dari Denpasar 17 km dan jarak tempuh dari Kuta 30 km. Kawasan ini merupakan objek wisata nasional yang dibangun diatas lahan seluas 40 hektar.
Bali Safari and Marine Park menyediakan sebuah medium unik dalam sebuah kombinasi dari kehidupan satwa liar di habitat aslinya dengan ekosistem yang bersinggungan dengan kebudayaan masyarakat Bali. Disini wisatawan dapat menikmati berbagai jenis satwa langka yang terdiri dari 80 spesies dan 400 ekor satwa yang berasal dari tiga region, yaitu Indonesia, India, dan Afrika. Satwa langka yang menjadi kebanggaan Indonesia antara lain, Jalak Putih, Burung Hantu, Babi Rusa, Buaya, Tapir, Gajah Sumatra, Rusa Timor, Beruang Madu, Harimau Sumatera. Sedangkan Satwa langka yang menjadi kebanggaan bagi India yaitu , Rusa Tutul, Beruang Himalaya, Nilgai, Black Buck. Serta tak kalah menarik satwa langka yang menjadi kebanggan bagi Afrika yaitu Kuda Nil, Grevy Zebra, Onta Punuk Satu, Burung Unta, Babbon, Blue Wildebeest, dan Singa.


BALI ZOO
Bali zoo atau Kebun Binatang Bali berlokasi di desa Singapadu, Gianyar hanya 30 menit dari pusat kota Denpasar. Bagi anda pecinta satwa, Bali Zoo adalah salah satu kebun binatang di Bali yang cook untuk anda kunjungi. Kebun binatang ini mempunyai koleksi yang cukup banyak mulai dari harimau, burung, reptil termasuk komodo dan banyak lagi lainnya.

BALI BIRD PARK
Bali Bird Park adalah sebuah taman burung yang terletak di daerah singapadu kabupaten Gianyar. Anda bisa melihat koleksi burung dari Indonesia , afrika dan Amerika selatan. Dengan luas sekitar dua hektar Bali Bird Park memiliki hampir 1000 koleksi burung dalam 250 spesies yang berbeda. Disamping itu taman dengan koleksi sekitar 2000 tanaman tropis termasuk 50 jenis pohon palem.


By : Agus Heriyanta Adikayana
Dari berbagai sumber




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comment(s):

Post a Comment